Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten yang bergerak di bidang penyewaan forklift, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) meraih kinerja keuangan cemerlang di tiga bulan pertama 2024.
SMIL meraih laba bersih Rp 26,90 miliar pada kuartal I-2024 atau melesat 200,89% YoY dibandingkan realisasi pada kuartal yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 8,94 miliar.
Perolehan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan perusahaan di atas 50% di tiga bulan pertama ini. Sementara itu, laba usaha SMIL hingga kuartal I-2024 tercatat Rp 28,96 miliar. Angka ini meroket 150,73% YoY dibandingkan laba usaha SMIL pada kuartal I-2023 yakni Rp 11,55 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, SMIL membukukan pendapatan usaha sebanyak Rp 97,49 miliar pada kuartal I-2024 atau meningkat 55,31% year on year (YoY) dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 62,77 miliar.
Sebagian besar pendapatan usaha tersebut berasal dari penyewaan forklift. Bersamaan dengan itu, beban pokok usaha SMIL juga naik 42,01% YoY menjadi Rp 56,79 miliar pada kuartal I-2024, dari sebelumnya sebesar Rp 39,99 miliar.
Selain itu, SMIL membukukan beban penjualan sebesar Rp 874,62 juta pada akhir kuartal I-2024 atau naik 38,94% YoY dibandingkan beban penjualan perusahaan pada kuartal I-2023 yaitu Rp 629,45 juta.
Perusahaan masih memiliki potensi peningkatan kinerja yang didorong oleh ekspansi usaha penjualan forklift dan bisnis utama yakni penyewaan forklift. Per Agustus 2024 SMIL telah ditunjuk menjadi distributor HELI untuk pemasaran forklift HELI di Indonesia.
Saat ini, pelanggan terbesar SMIL adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk pada 2024 berkontribusi Rp110,33 Miliar ke pendapatan perusahaan pada 2023 atau sebesar 30,90%.
Beragam perusahaan manufaktur besar pun tercatat sebagai pelanggan SMIL, seperti Orang tua Grup, Nabati, Pocari Sweat, Heinz, ABC, dan lainnya.
Saat ini, potensi dari bisnis sewa forklift ke depan tampaknya masih cukup baik mengingat potensi pertumbuhan industri manufaktur Indonesia.
Potensi investasi di SMIL masih cukup tinggi dengan return on equity atau return yang akan diperoleh dalam operasional bisnis tersebut sebesar 12,13% dan Return on Asset atau kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam keseluruhan operasi perusahaan sebesar 9,5%.
(dpu/dpu)