Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih memiliki struktur permodalan yang kuat. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal perusahaan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang masih berada di level 22% hingga akhir 2023 lalu.

Seperti diketahui, berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008 modal bank dikatakan sehat adalah harus memiliki CAR minimal 8%.Oleh karena itu, semakin tinggi CAR mengindikasikan semakin baik tingkat kesehatan bank.

Terlebih permodalan Bank Mandiri juga didukung dengan kualitas aset yang sangat baik. Seperti diketahui, dalam menyalurkan kredit, bank juga memiliki kewajiban untuk menjaga kualitas aset. Hal ini dicerminkan dari kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Maka, semakin baik kualitas aset akan semakin kecil angka NPL.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara industri rata-rata NPL berada di 2,19% hingga akhir Desember 2023.

Berdasarkan CNBC Research, jika membandingkan dengan empat bank big caps, Bank Mandiri muncul sebagai yang terbaik dalam menjaga kualitas aset dengan NPL 1,19% secara gross.

Sementara untuk Bank BCA dan Bank BNI nilai NPL juga terbilang masih lebih baik dari industri. Dimana NPL BCA sebesar 1,90% dan NPL Bank BNI 2,10%. sementara untuk NPL Bank BRI sebesar 2,95% di 2023.

Di samping itu, profitabilitas yang terlihat dari Net Interest Margin (NIM) untuk empat bank big caps juga masih tetap di level positif. Bank BRI memimpin dengan NIM di atas 6%, Bank Mandiri dan Bank BCA menyusul di angka 5,48% dan 5,50%, sementara Bank BNI paling kecil di level 4,60%. Dengan NIM yang terjaga baik tetap positif, maka peluang perusahaan mencatatkan laba bersih juga tinggi.

Sementara itu, jika membandingkan dari fungsi intermediasi Bank Mandiri terbilang yang paling unggul. Pasalnya, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) nyaris setara dengan BCA tetapi mampu menyalurkan kredit lebih ekspansif dengan pertumbuhan lebih dari 16% secara tahunan (yoy).

Dengan begitu, laba bersih yang dicetak Bank Mandiri juga tumbuh lebih ciamik hingga 33,7% year on year (yoy) menuju Rp 55,1 triliun pada tahun lalu.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bank Mandiri Ungkap Peran Digitalisasi dalam Tangkap Peluang Bisnis


(dpu/dpu)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *