Jakarta, CNBC IndonesiaIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup cerah bergairah pada perdagangan Rabu (15/5/2024), setelah beberapa hari terakhir cenderung bergerak volatil.

IHSG ditutup melejit 1,36% ke posisi 7.179,83. IHSG berhasil kembali ke level psikologis 7.100 pada akhir perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 12 triliundengan melibatkan 17miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,1 juta kali.

Secara sektoral, sektor bahan baku dan keuangan menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni masing-masing sebesar 2,43% dan 0,92%.

Selain itu, beberapa saham juga terpantau menjadi penggerak atau movers IHSG. Berikut daftarnya.


Dua emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni saham eneri baru terbarukan (EBT) PT Barito Renewables Energi Tbk (BREN) yang mencapai 27,5 indeks poin dan saham petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 22,6 indeks poin.

IHSG berhasil melejit lebih dari 1% meski data inflasi produsen (producer price index/PPI) Amerika Serikat (AS) periode April 2024 masih cukup panas dan pernyataan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang mengindikasikan akan memberlakukan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu yang lama atau higher for longer.

Semalam, PPI AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada April 2024, didorong oleh kenaikan tajam dalam biaya jasa dan barang, menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi di awal kuartal II-2024.

PPI Negeri Paman Sam pada bulan lalu naik 0,5% periode April setelah turun sebesar 0,1% pada Maret lalu, berdasarkan data dari US Bureau of Labour Statistics.

Secara tahunan (year-on-year/yoy), PPI AS meningkat 2,2% pada April, dari sebelumnya yang tumbuh 1,8% pada Maret 2024.

Ekonom yang disurvei olehReutersmemperkirakan PPI AS akan naik 0,3%. Secara tahunan,PPI meningkat 2,2% lebih tinggi dibanding periode Maret sebesar 1,8%.

Setelah PPI, AS akan mengumumkan data inflasi konsumen (consumer price index/CPI) April 2024 pada malam nanti waktu Indonesia. Sebagai catatan, CPI AS menembus 3,5% (yoy) pada Maret 2024. Jika inflasi masih panas maka pemangkasan suku bunga semakin lama.

Pasar keuangan masih mengharapkan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk memulai siklus pelonggaran pada September 2024, meskipun beberapa ekonom percaya pemotongan suku bunga pertama bisa terjadi pada bulan Juli

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell kembali mengatakan bahwa inflasi AS melandai lebih lambat daripada yang dia perkirakan. Dengan alasan itu pula, The Fed kemungkinan besar

“Kami tidak memperkirakan ini akan mudah. Namun, inflasi melaju lebih tinggi dibandingkan yang kami perkirakan. Ini membuat kita harus bersabar dan membiarkan kebijakan yang terbatas bekerja,” tutur Powell dalam pidatonya di acara Foreign Bankers’ Association di Amsterdam, Belanda.

Namun, Powell juga kembali menegaskan jika The Fed tidak akan menaikkan suku bunga kembali tahun ini.

The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 basis poin (bp) sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September, November, Desember 2023, Januari 2024, Maret 2024, dan Mei 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


IHSG Pepet Lagi Level 7.200-an, 8 Saham Ini Jadi Penopangnya


(chd/chd)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *