Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik konglomerat Tahir PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA) melaporkan laba bersih tahun berjalan Rp 5,5 miliar, turun 84,5% secara tahunan (yoy) pada kuartal I 2024.
Merinci laporan keuangan MAYA yang berakhir pada Maret 2024, pendapatan bunga tercatat naik 3,68% yoy menjadi Rp2,16 triliun. Beban bunga pun turun 2,67% yoy menjadi Rp1,65 triliun dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Lantas, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp508,72 miliar, naik 31,3% yoy dari setahun sebelumnya Rp386,46 miliar.
Namun begitu, sejumlah beban Bank Mayapada naik dan menjadi ganjalan kinerja bottom line perusahaan. Beban tenaga kerja menjadi Rp206,86 miliar dari sebelumnya Rp195,84 miliar, beban lainnya juga menjadi Rp268,22 miliar dari sebelumnya Rp252,1 miliar. Beban operasional lainnya pun melambung 46,3% yoy menjadi Rp502,3 miliar.
MAYA mencatat kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp17,14 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Dengan begitu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Mayapada naik menjadi 99,71% pada kuartal I-2024 dari 98,07% setahun sebelumnya.
Pada fungsi intermediasi, bank milik Tahir ini mencatatkan pertumbuhan kredit 7,38% yoy menjadi Rp104,73 triliun pada kuartal I-2024. Akan tetapi rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross naik dari 2,83% menjadi 3,7% dan NPL net naik dari 1,56% jadi 2,88%.
Pada pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang terhimpun sebesar Rp120,78 triliun, turun 0,99% yoy.
Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 86,51% dari setahun sebelumnya 79,80%.
Sementara itu, aset Bank Mayapada naik tipis 2,12% yoy menjadi Rp145,36 triliun.
Artikel Selanjutnya
Bank Mayapada Rights Issue Rp 4 T, Buat Apa?
(mkh/mkh)