Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah keok lagi di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), tekanan eksternal masih mencuat mendorong dana asing kabar.

Dilansir dari Refinitiv hingga penutupan perdangan Senin (29/4/2024), rupiah melemah 0,28% ke level Rp16.250/US$. Posisi ini semakin memperpanjang tren penurunan rupiah selama tiga hari beruntun.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada waktu yang berdekatan, tercatat turun 0,31% ke angka 105,61.


Pelemahan rupiah dipicu beberapa faktor mulai dari pesimisme pelaku pasar mengenai kebijakan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), ketegangan geopolitik, dan kaburnya dana asing.

Pasar semakin pesimis mengenai pemangkasan suku bunga di AS setelah data terbaru pengeluaran pribadi warga AS atau Personal Consumption Expenditures (PCE) masih kencang.

Perkiraan suku bunga turun juga semakin mundur, yang awalnya bisa dimulai Maret, lalu dimundurkan ke Juni, dan sekarang mundur lagi ke September.

Kondisi ini membuat investor memilih kabur dari emerging market, seperti Indonesia, dan kembali membeli aset berdenominasi dolar AS.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Airlangga Buka Suara Suku Bunga BI Rate Naik: Rupiah Bakal Menguat!


(tsn/tsn)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *