Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemilik Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tak perlu risau dengan kenaikan BI Rate menjadi 6,25%. Sebab, kenaikan KPR disebut tak berpengaruh pada kredit rumah atau bahkan kredit kendaraan bermotor (KKB).

Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan sejak Agustus 2022 hingga sekarang, BI Rate sudah naik sebesar 275 basis poin. Dia mengatakan dalam periode yang sama kredit investasi hanya naik antara 40 sampai 75 bps.

“Tidak serta merta kalau dilihat dari tingkat bunga kredit untuk modal kerja dan kredit investasi itu hanya naik antara 40 sampai 75, rendah sebenarnya kenaikan dari suku bunga kredit,” kata Kepala Ekonom BCA David Sumual, dalam diskusi dengan wartawan yang digelar Bank Indonesia di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Minggu, (28/4/2024).

David mengatakan sementara untuk suku bunga sektor konsumsi justru menurun sebesar 5 bps. Adapun untuk KPR dan KKB juga turun sekitar 50-70 basis poin.

“Untuk suku bunga sektor konsumsi itu malah menurun 5 bps, untuk KPR dan juga KKB itu juga turun sekitar 50-70 basis poin,” katanya.

David melanjutkan sebenarnya tidak ada korelasi yang kuat antara suku bunga acuan dengan bunga kredit. Sebab, kata dia, suku bunga kredit juga ditentukan oleh dinamika di pasar.

“Misalnya kredit kendaraan bermotor ini pemainnya bukan hanya bank ada multifinance banyak pemain-pemain lain yang masuk ke situ,” kata dia.

Selain itu, dia mengatakan menurunnya bunga kredit KPR terjadi karena banyak bank yang bermain di ceruk kredit ini. Menurut dia, para bank berkompetisi memberikan kredit yang menarik.

“Dari sisi persaingan juga relatif ketat kredit kepemilikan rumah maupun kredit kendaraan bermotor,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu juga mengatakan KPR tidak akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga acuan BI. Terutama untuk KPR subsidi yang bunganya ditanggung pemerintah.

“Jadi kalau KPR subsidi, it’s a good news sebenarnya. KPR subsidi FLPP tidak ngaruh apa-apa, karena dananya udah jauh udah ditaruh, bunganya sama, tak berubah,” ujarnya.

Namun, dampak kenaikan suku bunga BI akan terasa pada nasabah KPR non subsidi. Pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menaikkan bunga. Namun untuk saat ini belum ada rencana untuk menaikkan KPR non subsidi.

“Di KPR non-subsidi memang isunya adalah bagaimana kami bisa menaikkan bunga. Nah, kami juga mesti ngitung. Menjadi bankers ini kan gak gampang juga, gak kayak matematik. Bunganya naik, kita ikutin naik gak? Belum tentu, Bapak-Ibu juga bisa lihat ya. Kecuali Ibu naik dari fixed ke floating, hanya karena itu aja,” jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Rumah Tapak Primadona, Harga di Bawah Rp 2 Miliar Paling Laris


(haa/haa)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *