Jakarta, CNBC Indonesia – PT PGN Tbk (PGAS), Subholding Gas Pertamina, baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 yang bertempat di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (30/05/2024).
Berdasarkan keterangan resmi PGN, RUPST memberhentikan dua komisaris dan satu direktur, serta mengangkat 7 nama komisaris-direktur baru.
Memberhentikan dengan hormat nama-nama berikut :
1. Luky Alfirman sebagai Komisaris
2. Beni Syarif Hidayat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
3. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen
Mengangkat nama-nama berikut :
1. Rachmat Hutama Sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
2. Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Manajemen Risiko
3. Luky Alfirman sebagai Komisaris untuk periode kedua
4. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen untuk periode kedua
5. Tony Setyo Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Independen
6. Fadjar Hariyanto Widodo sebagai Direktur Keuangan
7. Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Komersial
Perubahan Nomenklatur Jabatan Direksi :
1. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko
2. Direktur Sales dan Operasi menjadi Direktur Komersial
Dengan demikian, susunan pengurus baru yang menjabat sebagai Direksi dan Dewan Komisaris PT PGN Tbk adalah sebagai berikut:
Susunan Komisaris:
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Amien Sunaryadi
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Tony Setyo Boedi Hoesodo
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad
Susunan Direksi:
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidharta
Direktur Komersial : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama
Direktur Manajemen Risiko : Arief Kurnia Risdianto.
Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 yang bertempat di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (30/5/2024). (Dok: PGN)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 yang bertempat di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta, Kamis (30/5/2024). (Dok: PGN)
|
“PGN berhasil melalui tantangan ketidakpastian dan dinamika industri pada periode tahun 2023 yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun PGN tetap melanjutkan komitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama penyedia gas bumi dan fokus pada optimalisasi pengelolaan gas bumi, peningkatan konektivitas infrastruktur dan diversifikasi bisnis,” ungkap Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Kamis (30/05/2024).
Kinerja keuangan konsolidasi Tahun 2023 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 3,65 miliar. Kemudian, untuk Laba Operasi tercatat sebesar US$ 542,42 juta dengan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk sebesar US$ 278,1 juta.
Sepanjang tahun 2023, volume pengelolaan gas PGN tetap tumbuh positif dengan volume niaga gas dan TUA mencapai 977 BBTUD atau naik 6% dari tahun 2022.
Sedangkan pengaliran gas bumi melalui pipa transmisi mencapai 1.458 MMSCFD atau naik 8% dibandingkan tahun lalu dengan pasokan gas berasal dari kontrak pasokan gas eksisting dan baru.
PGN juga mencatat pertumbuhan panjang pipa jaringan gas bumi PGN menjadi 12.692 KM dari sebelumnya 11.525 km, naik 10% atau bertambah 1.167 KM sepanjang tahun 2023. Kemudian untuk volume lifting minyak dan gas bumi ditahun 2023 tercapai sebesar 9,16 MMBOE.
Beberapa portofolio usaha yang dilaksanakan Subholding Gas Grup mencapai pertumbuhan kinerja yang baik. Transportasi minyak mencapai sebesar 56,86 MMBOE atau tumbuh signifikan 305% dari tahun lalu, terutama dikontribusikan dari penyaluran minyak melalui pipa Rokan. Tren kenaikan turut terlihat pada volume regasifikasi sebesar 158 BBTUD atau meningkat 10% dari tahun sebelumnya, serta pemrosesan LPG mencapai 38.782 ton di tahun 2023.
PGN juga menjalankan customer acquisition untuk mencapai target volume pengelolaan gas melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan bisnis LNG, penyediaan infrastruktur beyond pipeline dan perluasan layanan jargas rumah tangga. Jumlah pelanggan PGN saat ini masih didominasi segmen pelanggan rumah tangga sebesar 825.856 pelanggan. Sedangkan pelanggan industri – komersial dan pelanggan kecil masing-masing sebesar 3.103 pelanggan dan 1.976 pelanggan.
Inisiatif dalam kebijakan strategis PGN juga termasuk melakukan optimasi biaya dan pengelolaan anggaran yang efektif serta liability management. Pada tahun 2023, Perseroan melaksanakan liability management pembelian kembali surat utang obligasi (bond buyback) PGN dan PT Saka Energi Indonesia (SAKA). Pelaksanaan buyback berdampak pada penurunan beban keuangan Perseroan di tahun 2023 sebesar 26% dari tahun sebelumnya.
Secara aktif, PGN mendukung program-program strategis Pemerintah di antaranya pembangunan jaringan gas rumah tangga, kajian detail pembangunan pipa transmisi APBN, serta program-program penugasan lainnya seperti pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di IKN.
Artikel Selanjutnya
Erick Thohir Angkat 2 Direktur Baru Pertamina, Ada Bos Bank Mandiri
(wia)