Jakarta, CNBC Indonesia – Penarikan utang pemerintah turun tajam hingga akhir April 2024. Kementerian Keuangan mencatat realisasinya sebesar Rp71,1 triliun atau turun 68,3% secara year on year (yoy).
“Pembiayaan anggaran kita baru Rp71,1 triliun, ini artinya 13,6%. Jauh lebih kecil dibandingkan target APBN,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (27/5/2024).
Pada rinciannya, pembiayaan utang sebesar Rp119,1 triliun atau turun 51,2%. Porsi terbesar adalah penerbitan surat berharga negara (SBN) Rp128,6 triliun atau turun 46,4%.
Kemudian pembiayaan non utang Rp48 triliun, meliputi pendanaan investasiĀ pemerintah berjalan dan diharapkan turut mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.
Sri Mulyani menjelaskan, penerbitan surat utang dilakukan dengan amat hati-hati. Hal ini untuk menghindari beban besar yang harus ditanggung pemerintah di masa depan.
“April dengan volatilitas itu sedikit kita lihat terjadi kepanikan atau sedikit kenaikan dari sisi gejolak di pasar keuangan termasuk dalam hal bond, nilai tukar rupiah dan saham dan kita bisa cukup steady termasuk spread kita terhadap UST itu kita cukup measure sangat terukur dalam issue surat utang kita,” pungkasnya.
Artikel Selanjutnya
Yield SBN Pekan Lalu Naik di Tengah Isu Panas Masa Depan Sri Mulyani
(mij/mij)