Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo mengatakan, perang yang sedang terjadi di Timur Tengah, telah memicu kenaikan harga minyak. Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri pelantikan pimpinan pusat GP Ansor Masa Khidmah 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

“Hati-hati perang di Palestina yang mengikutsertakan Iran dalam kancah perang itu juga mengkhawatirkan dunia sehingga harga minyak sempat naik,” ujarnya.

Menurut Jokowi, kalau harga minyak naik, maka ekonomi Indonesia bisa terpengaruh. Kalau harga minyak naik, karena produksi Iran turun, semua barang akan ikut naik.

“Kelihatannya nggak ada hubungannya perang yang ada di Palestina dengan Indonesia yang jauh, Ada. Kalau harga minyak naik, artinya semua barang-barang akan ikut naik,” kata Jokowi.

Situasi itu, menurut kepala negara, sama seperti perang di Ukraina. Titik perang jauh dari Indonesia, tapi harga gandum melompat hampir 50% saat itu.

“Karena gandum itu berasal dari Ukraina dan Rusia yang banyak. Karena perang, mereka setop nggak bisa impor,” ujar Jokowi.

Kepala negara lantas bercerita sewaktu kunjungannya ke Ukraina dan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy. Di sana stok 77 juta ton gandum tidak dapat diekspor.

“Di Rusia berhenti gandum 130 juta ton berhenti. Sehingga di sini harga mi naik, harga roti naik. Kelihatannya jauh banget tapi pengaruhnya bisa kemana-mana. Itulah geopolitik kalau tidak kita cermati bisa menyebabkan harga-harga yang juga naik,” kata Jokowi.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Video: Perang Laut Merah Ancam Harga Minyak, RI Harus Waspada Efek Ini


(miq/miq)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *