Jakarta, CNBC Indonesia – Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengungkapkan kabar terkait rencana penambahan 8 pesawat tahun ini. Adapun rencana aksi korporasi itu mencakup mengoptimalkan pendapatan usaha melalui satunya 4 narrow body jenis Boeing 737-800NG dan 4 wide-body jenis Boeing 777-300ER (2) dan Airbus 330-300 (2) yang akan datang secara bertahap di sepanjang 2024.

Ini untuk memaksimalkan tingkat keterisian penumpang serta mendukung perluasan jaringan penerbangan baik domestik maupun internasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan bahwa penambahan delapan pesawat itu masih dalam proses. Ia menyebut ada beberapa tahap yang perusahaan selesaikan secara internal.

“Ini bukan pesawat baru, tapi refurbished. Ada 4 pesawat berbadan lebar yang kita ingin tambahkan dan 4 narrow body. Dalam proses, dana pesawat ini kita akan sewa dari lessor, secara capex [capital expenditure] nggak terlalu banyak impact-nya, kita bayar bulanan,” jelas Irfan saat Konferensi Pers RUPST Garuda Indonesia di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (22/5/2024).




(foto: garuda-indonesia.com)Foto: garuda-indonesia.com
(foto: garuda-indonesia.com)

Untuk aksi korporasi tersebut, Garuda Indonesia mengeluarkan biaya sebesar sekitar US$200.000 sampai US$500.000 dalam sebulan untuk pesawat. Sementara itu Direktur GIAA Prasetio mengatakan biaya itu berasal dair operational expenditure (opex).

“Kami sewa pesawatnya, jadi itu masuknya ke opex, bukan capex. Tahun ini ada 8 unit pesawat,” ujar Prasetio.

“Kalau sewa itu standarnya sekitar US$200.000 sampai US$500.000 sebulan, untuk satu pesawat.”

Dengan adanya proyeksi penambahan pesawat tersebut, Garuda Indonesia sebagai mainbrand diperkirakan dapat mengoperasikan hingga 80 pesawat pada akhir tahun 2024.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Pindah ke INA, Thomas Oentoro Mundur dari Jabatan Komisaris Garuda


(wur)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *