Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi perekonomian Amerika Serikat (AS) dan perang di Timur Tengah dipantau ketat oleh Bank Indonesia (BI). Kedua hal tersebut berpotensi mengguncang pasar keuangan global.

Demikianlah disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2024)

“Ke depan risiko arah penurunan FFR dan dinamika ketegangan geopolitik tetap perlu dicermati karean dapat kembali dorong kenaikan ketidakpastian pasar keuangan global, tekanan mata uang global, tekanan inflasi dan menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Secara umum kondisi global cukup membaik. Terutama ketegangan geopolitik sudah cukup mereda sejak April 2024.

“Berbagai kondisi berdampak positif pada tertahannya penguatan dolar AS secara global dan turunnya UST yield dibanding kondisi April 2024 meski masih berada pada level yang tinggi,” terang Perry.

“Aliran modal ke negara berkembang kembali terjadi dan mengurangi tekanan ke nilai tukar,” tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Video: Kembali Ditahan! BI Rate di Januari 2024 Tetap 6%


(mij/mij)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *