Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Asia-Pasifik dibuka cenderung melemah setelah para pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve melihat inflasi masih jauh dari target 2%.
Pernyataan tersebut membuat penurunan suku bunga acuan The Fed tampak masih jauh sehingga membuat pasar Asia pesimis.
Indeks Shanghai turun 0,01% ke 3.170,95. Sementara indeks Kospi anjlok 0,5% ke 1.728,69. Diikuti oleh indeks ASX 200 yang melemah 0,18% ke 7.848.
Hanya indeks Nikkei Jepang yang menguat 147 poin atau 0,4% menjadi 39,.225,83.
Pejabat Federal Reserve belum siap untuk mengatakan inflasi sedang menuju target bank sentral sebesar 2% setelah data pekan lalu menunjukkan pelonggaran tekanan harga konsumen pada bulan April, dan beberapa di antaranya pada hari Senin menyerukan kehati-hatian kebijakan yang berkelanjutan.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan proses disinflasi baru-baru ini akan bertahan lama,” Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan pada konferensi Mortgage Bankers Association di New York, bahkan ketika ia menyebut data bulan April “menggembirakan.”
Jefferson menggambarkan kebijakan moneter saat ini sebagai kebijakan yang membatasi dan menolak mengatakan apakah ia memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai tahun ini, hanya menyatakan bahwa ia akan dengan hati-hati menilai data ekonomi yang masuk, prospek, dan keseimbangan risiko.
Berbicara secara terpisah pada konferensi yang diadakan oleh Fed Atlanta, Wakil Ketua Pengawasan Fed Michael Barr, mengatakan pembacaan inflasi kuartal pertama yang “mengecewakan” “tidak memberi saya peningkatan kepercayaan diri yang saya harapkan dapat mendukung pelonggaran kebijakan moneter. “
Seperti Jefferson, Barr memperkuat pesan umum The Fed bahwa penurunan suku bunga yang sangat diantisipasi oleh pasar, akan ditunda sampai jelas bahwa inflasi akan kembali ke target The Fed sebesar 2%.
“Kami perlu memberikan kebijakan pembatasan kami beberapa waktu lagi agar dapat melanjutkan fungsinya,” kata Barr.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel Selanjutnya
Pelaku Pasar Pasang Mode Wait & See, Bursa Asia-Pasifik Dibuka Beragam
(ras/ras)