Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen photovoltaic (PV) asal Amerika Serikat (AS), SEG Solar (SEG) telah menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (Grand Batang City) yang merupakan Holding BUMN Danareksa untuk membangun pabrik terbarunya untuk lahan seluas 40 hektar.
Kerja sama tersebut menjadi langkah penting dalam menjadikan Grand Batang City sebagai pusat manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara dan memperkuat komitmen Indonesia terhadap energi hijau, dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Nilai investasi SEG di Indonesia senilai lebih dari US$ 500 juta. Pabrik SEG di Grand Batang City akan menjadi salah satu fasilitas manufaktur PV terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 5GW untuk sel surya dan 5GW untuk modul.
Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja, memberikan dorongan signifikan bagi ekonomi lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di bidang teknologi PV.
Direktur Utama Grand Batang City Ngurah Wirawan mengatakan, keberadaan SEG merupakan bukti nyata daya tarik Grand Batang City sebagai tujuan investasi utama bagi industri manufaktur PV.
“Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada SEG Solar dalam membangun pabrik mereka dan membantu mereka mencapai kesuksesan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (16/5).
Sementara, Pendiri dan COO SEG Jun Zhuge mengungkapkan, tata letak terintegrasi di seluruh rantai industri sangat penting bagi SEG untuk mematuhi standar rantai pasokan yang sesuai dengan hukum.
“Melalui koordinasi hulu dan hilir, SEG memastikan penyediaan produk hijau yang bersih dan dapat dilacak untuk pasar di Amerika Serikat, Eropa, dan Indonesia, dengan demikian memfasilitasi transisi global menuju energi hijau rendah karbon,” ujarnya.
Pembangunan pabrik SEG Solar di Grand Batang City diharapkan akan dimulai pada tahun 2024 dan selesai pada kuartal kedua tahun 2025. Dengan hadirnya SEG Grand Batang City memasuki babak baru sebagai pusat manufaktur energi terbarukan terbesar di Asia Tenggara, mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat komitmen terhadap energi terbarukan dan transisis menuju masa depan energi berkelanjutan, dan mendorong lokalisasi produksi dan meningkatkan efisiensi.
Selain itu, Grand Batang City juga menggandeng PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), serta PT Mlapamlapi Berkah Samiyan (Locarasa) melaksanakan penandatanganan Perjanian Sewa (PS) sebagai tenant ritel & komersial pertama di gedung pengelola Grand Batang City.
(fsd/fsd)