Jakarta, CNBC Indonesia – Ethereum (ETH) tercatat mengalami depresiasi setelah Grayscale telah membuat langkah mengejutkan dengan menarik aplikasi 19b-4 untuk dana yang diperdagangkan di bursa berjangka (ETF).
Dilansir dari CoinMarketCap, pada pukul 13:44 WIB hari ini, Rabu (8/5/2024), ETH turun sebesar 1,88% dalam satu hari terakhir ke angka US$3.011,37.
Posisi ini merupakan yang terendah secara intra-day setelah sebelumnya berada di posisi tinggi pada 6 Mei 2024 yakni di angka US$3.207,49.
Penurunan ETH ini diyakini pada traders akan melemah lebih dalam lagi dengan posisi short sebesar US$345 juta yang akan dilikuidasi jika harga naik sebesar 3%.
Angka ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan posisi long sebesar US$237 juta jika penurunan terjadi sebesar 3% ke angka US$2.920.
Foto: Liquidation data traders are anticipating a further decline in Ether’s price
Sumber: Coinglass
|
Dikutip dari cointelegraph.com, depresiasi ETH ini juga terjadi bersamaan dengan pesimisme pelaku pasar menjelang tanggal 23 Mei 2024 yakni deadline persetujuan ETF ETH Spot.
Menurut platform prediksi kripto yang berbasis di New York, Polymarket, 92% peserta percaya bahwa Ethereum ETF akan ditolak pada akhir Mei 2024.
Koreksi ETH semakin dipercaya akan terjadi setelah terdapat transaksi whale atau paus yang dilacak oleh Whale Alert, terdapat 151.593 ETH tercatat telah dipindahkan oleh paus dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, pelacak on-chain lainnya mengungkapkan bahwa Smart Money, dengan alamat 0x493, menyetor 1.700 ETH, senilai US$5,13 juta ke Coinbase, menambah intrik.
Untuk diketahui, alamat Smart Money adalah investor yang secara konsisten merealisasikan keuntungan signifikan di pasar kripto. Padahal, pembuangan alamat tersebut semakin memicu spekulasi mengenai potensi penurunan harga Ethereum di masa depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel Selanjutnya
Bitcoin Ambruk Sentuh US$39.000-an, Kripto Kebakaran Berjamaah
(rev/rev)