Jakarta, CNBC Indonesia – Momentum bullish di pasar bursa Asia kini mulai memudar. Pada pembukaan perdagangan hari ini Rabu (8/5/2024), pasar di bursa Asia cenderung melemah.

Pergerakan indeks di bursa Asia cenderung melemah pada awal perdagangan. Hanya Hang Seng Hong Kong dan ASZ 200 Australia yang menguat pada awal perdagangan hari ini.

Penguatan Hang Seng pagi hari ini menutup pelemahanan pada perdagangan sebelumnya. Sementara ASX 200 Australia masih melanjutkan relinya pada perdagangan pagi hari ini dan menjadi kenaikan lima hari beruntun.


Pasar Asia telah mencapai titik pertengahan minggu ini dengan kondisi yang cukup tenang meskipun pada pagi hari ini pasar terlihat cenderung kurang bergairah. Tanda-tanda penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) baru-baru ini dan melemahnya dolar AS juga akan menjadi penghambat relinya aset-aset berisiko seperti saham.

Hang Seng Hong Kong akhirnya mencatatkan penurunan pada hari Selasa (7/5/2024), dan indeks ekuitas pasar Asia dan negara berkembang dominan melemah pada perdagangan kemarin.

Hang Seng telah mencatat kenaikan harian terpanjang sejak 2018, dan sebelumnya pada hari Selasa indeks MSCI Asia di luar Jepang dan pasar berkembang masing-masing mencapai level tertinggi baru dalam 15 bulan dan dua tahun.

Pergerakan pasar Asia hari ini diprediksi kurang volatile karena minimnya katalis penggerak pasar hari ini.

Yen Jepang dan rupiah Indonesia bisa mendapatkan arahan dari kepala bank sentral masing-masing. Dimana Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda berbicara pada seminar yang diselenggarakan oleh surat kabar Jepang Yomiuri.

Dengan jatuhnya yen kembali ke level 155 per dolar AS, diplomat mata uang terkemuka Jepang Masato Kanda memperingatkan pada hari Selasa bahwa Tokyo mungkin harus mengambil tindakan terhadap pergerakan mata uangnya.

Sementara dari Indonesia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo akan membahas situasi ekonomi saat ini dalam konferensi persnya hari ini.

Adapun sentimen negatif dari negeri tirai bambu. Hubungan China dengan AS makin memburuk, ketika TikTok dan perusahaan induknya ByteDance menggugat di pengadilan federal AS untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Biden yang akan memaksa divestasi perusahaan-perusahaan populer.

Hal ini terjadi pada hari yang sama ketika Presiden China Xi Jinping meninggalkan Prancis setelah perjalanan dua hari di mana ia tidak menawarkan konsesi besar mengenai perdagangan atau kebijakan luar negeri, bahkan ketika Presiden Emmanuel Macron mendesaknya mengenai akses pasar.

Perusahaan Perancis dan China telah menyelesaikan beberapa perjanjian pada hari Senin mulai dari energi, keuangan dan transportasi, namun sebagian besar merupakan perjanjian untuk bekerja sama atau memperbarui komitmen untuk bekerja sama. Tidak ada hal yang cukup signifikan yang menunjukkan bahwa ketegangan perdagangan antara China dan negara-negara Barat akan segera mencair.

Di sisi perusahaan, produsen mobil Jepang Toyota akan merilis pendapatan setahun penuh tahun 2023. Para analis memperkirakan hasilnya akan lebih baik dari tahun sebelumnya karena didorong dari tingginya permintaan terhadap kendaraan hybrid. Hal ini pun dapat menjadi sentimen baik bagi pasar keuangan Jepang.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Banyak Data Penting Rilis Hari Ini, Bursa Asia Dibuka Bervariasi


(saw/saw)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *