Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, Selasa (8/5/2024) melakukan pemeriksaan terhadap Direktur Utama nonaktif PT Taspen (Persero) Antonius NS Kosasih. Hal ini terkait dugaan korupsi dalam kegiatan investasi fiktif yang ada di Taspen. 

KPK sempat menyebutKosasih telah berstatus tersangka. “Tadi juga salah satu (pihak) dipanggil, tersangkanya,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa, (7/5/2024).

Asep menyebut status tersebut ketika ditanya mengenai hasil pemeriksaan terhadap eks Dirut Taspen tersebut. Antonius datang ke KPK sejak pukul 11.00 WIB. Sebagai catatan, dari pantauan di lapangan, dia satu-satunya orang yang dipanggil terkait dugaan korupsi di Taspen.

Adapun sebagai pejabat BUMN, Kosasih bertanggung jawab untuk menyampaikan harta kekayaannya. Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), terakhir kali Antonius NS Kosasih melaporkan harta kekayaannya pada 31 Maret 2023, untuk tahun periodik 2022.

Menurut LHKPN, harta ANS Kosasih bertambah Rp 7,68 miliar selama masa kepemimpinannya di Taspen. Harta kekayaan dia bertambah paling signifikan dalam bentuk tanah dan bangunan, alat transportasi, dan kas serta setara kas.

Dalam LHKPN 2020, tanah dan bangunan milik ANS Kosasih senilai Rp 15,75 miliar dan dalam laporan terbaru 2022 Rp 19,83 miliar. Mobil milik ANS Kosasih juga bertambah banyak pada periode 2020-2023.

Pada LHKPN 2020, dia hanya melaporkan Mitsubishi Pajero Sport 2014 senilai Rp 300 juta. Pada laporan terbaru koleksi mobilnya bertambah Honda CRV 2020 Rp 488 juta dan Honda CRV 2022 Rp 659 juta, sehingga total nilai alat transportasi miliknya menjadi Rp 1,45 miliar.

Kemudian kas dan setara kas ANS Kosasih juga naik sepanjang menjabat sebagai pimpinan tertinggi Taspen. Pada LHKPN 2020, kas dan setara kas yang dilaporkan senilai Rp 15,54 miliar, sedangkan pada 2022 Rp 16,36 miliar.

Sejak 2020 hingga 2022, ANS Kosasih melaporkan tidak memiliki utang dan juga harta kekayaan dalam bentuk surat berharga.

Sebagai informasi, sebelum menjabat Dirut Taspen, ANS Kosasih sempat menduduki sejumlah jabatan mentereng. Jebolan Sarjana S1 Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu pernah menjabat PT Inhutani (Persero) dengan posisi sebagai CFO. Kemudian dipercaya menjadi Presiden Direktur merangkap Direktur SDM dan Umum PT Transportasi Jakarta pada 2014-2016.

Antonius kemudian menjabat Komisaris Utama PT WIKA Realty (2016 – 2017) dan Direktur Keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (2016 – 2019). Sebelum jabatannya dinaikkan pada pucuk tertinggi, ANS Kosasih sempat menduduki posisi direktur investasi di PT Taspen. Kosasih akhirnya berhasil mencapai pucuk pimpinan menjadi Dirut Taspen pada 2020 menggantikan Iqbal Lantaro.

Beberapa waktu lalu, nama ANS Kosasih kembali muncul karena diduga menggelapkan duit pensiun PNS. Sebelumnya, dia sempat dituduh Kamaruddin Simanjuntak terhadap bos Taspen tersebut yang diduga mengelola dana Rp 300 triliun untuk modal kampanye Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024.

Kemudian pada 2023, Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) kembali membuka kasus tersebut. Rina Lauwy, mantan istri Kosasih diperiksa sebagai saksi pada 1 September 2023.

PT Taspen (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang asuransi, tabungan hari tua, dan dana pensiun untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), kecuali untuk PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan yang sejak tahun 1971 dikelola oleh Asabri.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Dirut Dinonaktifkan, Ini Kronologi Kasus Korupsi Taspen dari KPK


(mkh/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *