Jakarta, CNBC Indonesia – Alfamart dan Indomaret merupakan dua pemain besar bisnis minimarket di Indonesia. Kehadiran kedua gerai ritel ini selalu berdampingan dan bahkan tidak jarang bersebelahan.
Konsep bisnis dan total jumlah toko keduanya pun hampir sama. Baik Alfamart maupun Indomaret, masing-masing memiliki sekitar 20.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam laporan keuangan per Maret 2023, Alfamart melaporkan 14.174 gerai milik sendiri dan 5.192 gerai franchise atau kerja sama waralaba. Secara total, jumlah tersebut naik 1,46% sepanjang tahun berjalan (ytd).
Adapun Alfamart tercatat didirikan oleh Djoko Susanto. Pada 1989, berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk, yang kemudian menjual mayoritas kepemilikannya kepada PT HM Sampoerna Tbk. pada Desember 1989.
Sementara itu, Indomaret didirikan sejak 1988. Saat ini Indomaret bergerak di bawah naungan bendera PT Indomarco Prismatama, perusahaan yang terasosiasi dengan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).
DNET per 30 April 2024 dikuasai oleh Hannawell Group Limited (39,35%), Anthoni Salim (25,3%), PT Megah Eraharja (20,13%). Megah Eraharja tercatat sebagai pengendali perseroan.
Per 31 Maret 2024, Indomarco melaporkan laba Rp 150,65 miliar. Bila dibandingkan dengan capaian bulan yang sama tahun sebelumnya, angka itu turun 48,39% secara tahunan (yoy). Hal tersebut seiring dengan penjualan bersih perusahaan yang melorot 7,32% yoy menjadi Rp 27,49 triliun.
Lalu, pada periode yang sama, AMRT melaporkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik sebesar Rp 890,31 miliar, naik 14,75% yoy. Tercatat pendapatan dari segmen makanan naik 13,84% yoy menjadi Rp 21,32 triliun dan segmen non-makanan naik 7,6% yoy menjadi Rp 8 triliun.
Artikel Selanjutnya
Simak, Ini Syarat dan Modal Buka Indomaret Sendiri
(mkh/mkh)