Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaporkan laba bersih senilai Rp 860 miliar per kuartal I 2024, naik 7,4% secara tahunan (yoy).
Hal ini didukung oleh pendapatan bunga naik 14,9% yoy menjadi Rp 7,67 triliiun. Pada periode yang sama beban bunga BTN senilai Rp 4,44 triliun, naik lebih tinggi atau 25% yoy.
Kendati beban bunga melambung, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) emiten bersandi BBTN ini masih dapat tumbuh 3,4% yoy menjadi Rp 3,23 triliun.
Sementara itu, bank melaporkan tingkat pengembalian modal atau return on equity (ROE) turun 41 basis poin (bps) menjadi 12,7%. Kemudian tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) naik 1 bps menjadi 1%.
Bank juga mencatat margin bunga atau net interest margin (NIM) turun 25 bps menjadi 3,3%.
Adapun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, BTN membukukan penyaluran kredit Rp 344,24 triliun, naik 14,8% yoy. Hal ini mendorong aset tumbuh 11,9% menjadi Rp 357,74 triliun.
Pertumbuhan kredit BTN sepanjang kuartal I 2024 diikuti dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross turun 52 bps menjadi 3%.
Begitu pula dengan kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) yang dapat ditekan ke level 21,6% atau turun 263 bps.
Akan tetapi, BTN masih berkutat dengan likuiditas, di mana rasio simpanan terhadap kredit naik 244 bps menjadi 96,2%.
Dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat sebesar Rp 357,74 triliun, tumbuh 11,9% yoy. Angka ini ditopang oleh deposito yang melesat 17,2% yoy menjadi Rp 179,13 triliun.
Pada periode yang sama dana murah atau current account savings account (CASA) naik 7,1% yoy menjadi Rp 178,61 triliun. Bila dirinci, giro naik 6,6% yoy menjadi Rp 135,76 triliun dan tabungan tumbuh 8,7% yoy menjadi Rp 42,84 triliun.
Artikel Selanjutnya
Ada Dua Bank Syariah Masuk Radar Akuisisi BTN
(mkh/mkh)