Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan kredit pada kuartal I 2024 sebesar 12,4% secara tahunan (yoy). Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit dari hampir seluruh sektor ekonomi. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa dari sisi penawaran pertumbuhan kredit ditopang oleh permodalan tinggi dan likuiditas yang memadai. 

“Sementara dari sisi permintaan didukung kinerja dan investasi korporasi yang meningkat pasca-Pemilu dan kinerja rumah tangga,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur April 2024, Rabu (24/4/2024).

Lebih rinci, pertumbuhan kredit pada kuartal I 2024 ditopang oleh permintaan kebutuhan investasi, modal kerja, dan konsumsi, yang masing-masing naik 14,83% yoy, 12,3% yoy, dan 10,22% yoy. 

“Dengan perkembangan tersebut BI memperkirakan pertumbuhan kredit 2024 akan terus meningkat dan berada pada kisaran 10%-12%,” katanya. 

BI mencatat rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) pada level 27,73%. Pada periode yang sama rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 2,35%, dan NPL net 0,82%.

Adapun pertumbuhan kredit pada tiga bulan pertama tahun ini, tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Per Maret 2023, kredit bank tumbuh 9,93% yoy menjadi Rp6.445,5 triliun.

Pertumbuhan ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 11,40% yoy, sementara kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 9,52% persen dan 9,20%.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bunga Kredit Mahal, Korporasi Pilih Mantab Dibanding Pinjam Bank


(mkh/mkh)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *