Jakarta, CNBC Indonesia – Jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka cukup kuat pagi ini.
Melansir data Refinitiv, pembukaan rupiah pagi ini, Rabu (24/4/2024) pukul 09.00 WIB menguat 0,34% menjadi Rp16.160/U$. Mata uang Garuda akhirnya keluar dari zona psikologis Rp16.200/US$ dan meneruskan penguatan selama tiga hari beruntun.
Seiring dengan rupiah yang menguat, tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) juga mereda. Pada waktu yang sama, DXY terpantau turun -0,05% ke 105,63, nilai ini semakin rendah dibandingkan penutupan hari sebelumnya di 105,68.
Selain itu, fokus pasar saat ini adalah menanti keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan yang akan rilis nanti siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Saat ini, suku bunga BI masih berada di angka 6%. BI telah menahan suku bunga pada level tersebut sepanjang lima bulan terakhir.
Menarik diperhatikan juga terkait pandangan BI perihal kondisi rupiah yang terus melemah hingga menembus Rp16.200/US$. Pasar juga menantikan bagaimana intervensi BI guna menstabilkan rupiah di tengah banyaknya risiko eksternal.
Sebagian pelaku pasar memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga di tengah pelemahan nilai tukar.
Polling yang dihimpun oleh CNBC Indonesia Research dari 14 institusi menunjukkan sembilan di antaranya memproyeksi bahwa BI masih akan menahan suku bunga, tetapi lima di antaranya memproyeksikan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 6,25%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Artikel Selanjutnya
Rupiah Melemah Lagi, Kabar Gembira dari AS Kurang Ampuh
(tsn/tsn)