Jakarta, CNBC Indonesia – Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) membuat banyak mata uang di dunia melemah, termasuk rupiah. Rupiah bahkan menyentuh level Rp16.200 beberapa waktu lalu.
Bank Indonesia (BI) meyakini mampu untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Salah satunya dengan kecukupan cadangan devisa (Cadev)
“Cadev akhir Maret tetap tinggi sebesar US$140,4 miliar setara dengan pembayaran 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, Rabu (24/4/2024)
“Posisi cadev tersebut jauh berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor dan lebih dari cukup dukung upaya stabilisasi nilai tukar rupiah,” paparnya.
BI terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental.
“Kebijakan BI terus diarahkan untuk jaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar,” ujar Perry.
Artikel Selanjutnya
RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap ‘Buang’ Dolar AS di 2024
(mij/mij)