Jakarta, CNBC Indonesia- Tren pelemahan Rupiah masih berlanjut di tengah kekhawatiran pasar terhadap dampak eskalasi perang Timur Tengah hingga arah kebijakan suku bunga The Fed. Pada perdagangan Senin (22/04) mata uang Garuda masih berada di level Rp16.224 per Dolar AS.

Treasury Global Market Sales Bank Mega, Bangun Satrio Pambudi mengatakan ketegangan geopolitik Timur Tengah serta data inflasi AS yang masih tinggi menjadi pemberat bagi emerging market termasuk Indonesia. Namun demikian sejumlah katalis positif terkait keputusan MK hingga Surplus Neraca Dagang dapat menjadi penopang penguatan Rupiah ke depan.

Seperti apa analisis posisi Rupiah? bagaimana proyeksi terhadap arah kebijakan Bank Sentral menghadapi kondisi ini? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Treasury Global Market Sales Bank Mega, Bangun Satrio Pambudi dan FX Analyst CNBC Indonesia Research, Revo Gilang Firdaus dalam Squawk Box,CNBCIndonesia (Selasa, 23/04/2024)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *